Hai saya Livia, seorang gadis remaja berusia 14 tahun. Hari ini saya ingin bercerita tentang betapa dahsyatnya kekuatan Tuhan kepada saya.
Ditahun 2020 sampai 2021 ini, saya bersekolah dirumah saja. Dikarenakan virus yang menyebar dimana-mana, jadi sekolah saya ditutup dan saya harus menjalani sekolah online.
Disuatu hari, saya sedang belajar dikamar untuk persiapan Penilaian Tengah Semester dua di sekolah saya. Dikarenakan pagi sampai siang saya belajar dan juga melakukan sekolah online bersama teman-teman saya, waktu keluarga saya jadi terundur. Akhirnya, di sore itulah saya dan keluarga saya berkumpul dan berdoa. Lalu seperti biasa, malam yang saya jalani mungkin kebanyakan untuk bersenang-senang atau menghibur diri, seperti bermain game, bermain bersama adik-adik saya, dan masih banyak lagi.
Ditengah kesibukan itu, saya melupakan sesuatu. Saya selalu tidur larut malam dan kurang memakan makanan yang bergizi. Akibatnya, saya jatuh sakit selama kurang lebih 4 hari.
Pada hari pertama, saya hanya merasakan sedikit tidak enak badan dan sakit tenggorokan. Lalu pada hari kedua, saya mulai demam. Di hari kedua itu lah saya baru memulai minum obat. Pada hari ketiga, penyakit saya sudah semakin parah. Saya bergantung pada obat-obat saya. Jika saya tidak meminum obat saya, maka saya akan merasakan sakit yang luar biasa. Dan dihari ketiga inilah saya mulai berdoa pada Tuhan, supaya saya dihindarkan dari segala hal buruk dan supaya saya segera disembuhkan.
Namun, pada hari keempat saya belum juga sembuh. Disaat itu, saya sudah menangis karena saya takut terinfeksi oleh virus Corona. Tetapi, saya ingat sesuatu. Jika saya berharap penuh kepada Tuhan dan beriman kepada-Nya, maka semua harapan saya kepada Tuhan akan terwujud. Dimalam hari, saya merasakan sakit yang tidak seperti dihari sebelumnya. Lalu ibu saya ingin membawa saya kerumah sakit. Namun saya menolaknya dan saya berkata bahwa besok saya akan sembuh, karena Tuhan menyayangi anak-anak-Nya.
Dihari kelima, mungkin saya masih merasakan sakit. Tetapi mujizat Tuhan sungguh nyata dalam hidup saya. Saat itu saya sudah sembuh dari penyakit saya dan hanya perlu memulihkan diri.
Saya percaya bahwa dimana ada iman, pengharapan dan perbuatan, maka Tuhan akan turun tangan.
Komentar
Posting Komentar