BALAS DENDAM TERBAIK
Di suatu desa kecil, hiduplah dua orang petani. Yang satu bernama Budi dan satunya lagi bernama Tono. Mereka bersahabat dari kecil hingga mereka memiliki pekerjaan yang sama. Keduanya sama-sama memiliki sawah yang sangat luas. Mereka berdua selalu menanam padi dan juga memanennya disaat yang bersamaan. Bulan demi bulan berlalu. Namun seiring berjalannya waktu, hasil panen milik Budi menjadi lebih banyak daripada hasil panen milik Tono. Setelah Tono mengetahui bahwa sahabatnya lebih unggul daripada dia, akhirnya Tono merasa iri dan memiliki rencana jahat terhadap Budi.
Di suatu malam, Tono membakar seluruh sawah dan padi milik Budi. Keesokan paginya, Budi berangkat ke sawah seperti biasanya. Budi sangat amat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Semua padinya hangus tak tersisa. Dan akhirnya Budi pun tidak bisa memanen padi miliknya. Ia terpaksa membayar hutang bibit padi dengan menjual tanah sawah miliknya.
Dua hari setelah semua tanah miliknya terjual, Budi harus meninggalkan desa tersebut. Namun ketika ia akan berangkat, tiba-tiba ia diberitahu bahwa Tono lah yang membakar tanah sawah miliknya. Budi sangat marah dan juga sedih. Sebelum Budi berangkat pergi meninggalkan desa itu, ia mendatangi rumah Tono dan bertemu dengan Tono.
"Aku sudah tau bahwa kamu lah yang membakar semua sawah milikku. Tapi kenapa kau tega kepadaku?," tanya Budi dengan nada yang tinggi
"Karena aku iri dengan semua yang kamu miliki! Kau selalu lebih daripada aku, dan aku merasa memang ini sudah takdirmu. Selamat tinggal sahabat kecilku." ucap Tono yang langsung menutup pintu rumah nya keras-keras.
Budi telah meninggalkan desa itu dan pindah ke tempat barunya. Namun ia masih sangat marah dan bersedih. Budi terus memikirkan cara untuk membalas dendam kepada Tono. Ia stress karena terus menerus merasa terpuruk.
Hingga suatu hari, ada seorang nenek baik hati yang menawarkan jeruk pada Budi. Budi menerimanya, dan ia memakannya. Merasakan bahwa buah itu sangat manis, nenek itu tersenyum dan senang. Akhirnya Budi diberi sekarung jeruk oleh nenek itu, dan nenek itu pamit pulang ke desa asalnya. Budi yang merasa bahwa dirinya masih bisa bangkit, mencoba menanam biji jeruk itu kembali. Karena ia terbakar oleh semangatnya untuk membalas dendam. Ia terus giat dalam pekerjaannya yang sekarang. Budi terus membudidayakan jeruk tersebut. Buah-buah jeruknya pun akhirnya dapat di panen, dan terjual laku dengan harga yang tinggi. Karena kesibukan Budi mengurus semua jeruk-jeruknya, ia sampai lupa bahwa ia memiliki niat untuk membalas dendam terhadap sahabat lamanya, Tono.
Setelah beberapa tahun, Budi memiliki kebun jeruk yang sangat luas. Kekayaannya juga telah melebihi dari kekayaan yang ia miliki sebelum pindah dari desa asalnya. Ia akhirnya sadar, bahwa pembalasan dendam terbaik adalah tidak melihat ke belakang, namun terus menjalani hidup yang bahagia dan tanpa dendam.
Teman-teman, jangan menghabiskan waktu kalian untuk meratapi nasib buruk di masa lalu. Gunakan waktu yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik dari sebelumnya, karena itu merupakan cara membalas dendam terbaik yang bisa kalian lakukan untuk kebaikan kalian masing-masing.
Komentar
Posting Komentar